Assalamu’alaikum wr.wb
Puji sukur
kita kehadirat Allah SWT, dimana Allah pada saat ini, sampai hitungan detik ini
Allah tidak putus-putunya dan henti-hentinya melimpahkan Nikmatnya kepada kita,
yakni berupa Nikmat Kesehatan, kesempatan dan keimanan dan keislaman sehingga
kita dapat berkumpul dengan suatu wadah Dakwah islamiyah yang merupakan suatu
jalan untuk mencapai jalan ridhonya Allah SWT. Dan dapat merasakan Tahun baru
islam 1 Muharam 1433 H ini.
Kemudian
selawat dan beriringan salam kepada Rasulullah yang telah menyalamtkan kita
dari jurang kebatilan kehinaan sehingga kepada dapat merasakan indahnya kebaikan dan kebahagian. Oleh karena itulah
pantaslah kita untuk selalu mengikuti sunnah-sunnah yang telah beliau berikan
kepada kita.
Adapun judul artikel saya adalah
“Tahun baru Islam Momen untuk kebangkitan Khidupan”
Hari ini tepat
tanggal 1 Muharam 1433 H, selayaknya kita pantas untuk mensyukuri dan
memuhasabah diri, dari apa yang telah kita lakukan di dalam sendi-sendi
kehidupan pana ini yang telah kita lewati. Kalau kita merujuk kepada sejarah
Tahun baru hijriyah mengingatkan kepada kejadian spektakuler dalam sejarah
Islam, yakni peristiwa “ hijrah” Hijrah secara harfiah artinya perpindahan dari
satu negeri ke negeri yang lain atau perubahan lokasi dari titik tertentu ke
titik yang lain. Secara historis, hijrah adalah peristiwa nabi besar Muhammad
s.a.w. dan para sahabatnya darikota Makkah menuju kota Yathrib, yang kemudian disebut al –
Madinah al – Munawwarah.
Tahun baru
hijriyah mulai diberlakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Sistem
penanggalan Islam itu tidak mengambil nama “ Tahun Muhammad ” atau “ Tahun Umar
”. Artinya, tidak mengandung unsur pemujaan seseorang atau penonjolan
personifikasi. Tidak seperti tahun Masehi yang diambil dari gelar Nabi Isa
a.s., Al – Masih ( Arab ) atau Messiah ( Ibrani )
Tidak juga seperti penanggalan Bangsa Jepang, Tahun Samura, yang mengandung unsure pemujaan terhadap Amaterasu O Mi Kami ( dewa matahari ) yang diproklamasikan berlakunya untuk mengabadikan kaisar pertama yang dianggap keturunan dewa matahari, yakni Jimmu Tenno ( naik tahta 11 februari 660 M yang dijadikan awal tahun perhitungan Tahun Samura )
Atau penanggalan Tahun Saka bagi suku Jawa yang berasal dari Raja Aji Saka. Menurut dongeng dan mitos, Aji Saka diyakini sebagai raja keturunan dewa yang datang dari India untuk menetap di tanah Jawa.
Dengan
momen tahun baru ini mari kita bangun dan bangkitkan kualitas kehidupan
kita¸dengan mulai meningkatkan kualitas keiman kita kepada allah, sebagaimana Allah
Berfirman dalam AL-Qur’an Surah
Al-Baqarah :5
5. mereka Itulah yang
tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang
beruntung[19]. Ialah orang-orang yang mendapat apa-apa yang dimohonkannya
kepada Allah sesudah mengusahakannya.
Karena dengan
kualitas keiman kita baik kepada allah maka kita akan mendapat petunjuk dari
Allah dan termasuk kedalam golongan orang-orang yang beruntung.
Selain dari
keimanan kita yang harus kita tingkatkan ada hal yang ini tak kalah penting yakni
Seperti
memaknai hikmah hijrah sebagai bentuk upaya membangun gerakan dan perlawanan
terhadap kedzaliman dan memaknai upaya revolusioner Baginda Rasul mendobrak
tatanan bobrok kaum elit penguasa kapitalis Mekkah.
Hijrah adalah bagian dari strategi untuk mengembangkan perlawanan dengan membangun basis kekuatan, membina kader, merangkul dan membentuk aliansi strategis serta berjuang secara bertahap, konsisten dan komitmen memberangus sistem yang korup, jahil, dan dzalim yang status quo di Mekkah dan Jazirah Arab pada saat itu.
Hijrah adalah bagian dari strategi untuk mengembangkan perlawanan dengan membangun basis kekuatan, membina kader, merangkul dan membentuk aliansi strategis serta berjuang secara bertahap, konsisten dan komitmen memberangus sistem yang korup, jahil, dan dzalim yang status quo di Mekkah dan Jazirah Arab pada saat itu.
Jika ini diletakkan pada konteks sekarang, maka kita akan sangat-sangat luar biasanya bahkan menjadi suatu gebrakan besar untuk menyongsong kehidupan yang layak dan ini juga akan menjadi suatu momen untuk memulihkan kehidupan kita dan juga untuk mempersiapkan kehidupan yang akan datang
يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَ لْتَنْظُرْ نَفْسٌ ما
قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَ اتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبيرٌ بِما تَعْمَلُونَ
18. Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Cukup sekian yang dapat saya
sampaikan lebih dan kurang saya mohon diberi kemaafan
Assalamu’alaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar