BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
masalah
Dalam bahasa arab, pengaturan
antar kata dalam kalimat atau antar kaliamat dalam klausa atau wacana merupakan
kajian ilmu Nahwu. Bahkan hubungan itu tidak hanya menimbulkan makna
gramatikal, tetapi juga mempengaruhi baris akhir masing-masing kata yang
kemudian disebut dengan I’rab.
Keanekaragaman
struktur bahasa dan unsur-unsur kebahasaan merupakan sesuatu yang sanagat
kompkek dan sulit dipahami. Namun, hal itu merupakan kebutuhan ilmiah dibidang
lunguistik. Hasila yang dicapai sangat bermanfaat terutama dalam menyusun kamus
bahasa.
B. Tujuan Pembahasan
Adapun
tujuan dari pembahasan ini ialah untuk memenuhi tugas yang dipercayakan oleh
dosen pembimbing kepada kami, selanjudnya tujuanya pembahasan ini juga agar
kita mengetahui tentang linguistik arab khususnya tentang Sintaksis ,serta
berupa perubahan dan keterangan pada pembahasan tersebut
C. Metode Penulisan
Makalah
ini ditulis dalam tiga bab, Bab pertama berisi pendahuluan, kemudian Bab kedua
berisi pembahasan yang dibahas yakni Sintaksis umum dan arab , dan selanjudnya
pada Bab ke tiga berisi kesimpulan sekaligus penutup dari pembahasan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Sintaksis
Kata sintaksis berasal dari bahasa yunani ”san” dengan ”tattein”yang artinya
menempatkan . Jadi kata sintaaksis secara etimologis berarti mnempatkan
bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.
Kata sintaksis dalam bahasa indonesia merupakan kata serapan dari bahasa
belanda, syntaxis. Inggris : syntax.
Pada tahun 1981, Ramlan
mengatakan sintaksis adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang
membicarakan seluk-beluk wacana, kalimat, klausa dan frase.
Ramlan mngatakan kalimat adalah
satuan aramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir
turun atau naik.[1]
Sintaksis merupakan salah satu unsur kebahasaan yang sangat komplek setap bhasa
memiliki struktur kebahasaan masing-masing. Dengan demikian, struktur masing-masing
bshasa akan berbeda. Perbedaan itu antara lain adalah pola struktur fonologi,
morpologi dan sintaksis.
Dalam bahasa arab, pengaturan antar kata dalam
kalimat atau antar kaliamat dalam klausa atau wacana merupakan kajian ilmu
Nahwu. Bahkan hubungan itu tidak hanya menimbulkan makna gramatikal, tetapi
juga mempengaruhi baris akhir masing-masinga kata yang kemudian disebut dengan
I’rab.[2]
Keanekaragaman struktur
bahasa dan unsur-unsur kebahasaan merupakan sesuatu yang sanagat kompkek dan
sulit dipahami. Namun, hal itu merupakan kebutuhan ilmiah dibidang lunguistik.
Hasila yang dicapai sangat bermanfaat terutama dalam menyusun kamus bahasa.
B. Tataran Sintaksis Secara Umum
Dalam pembahasan sintaksis yang biasa dibicarakan
tataran sintaksis yang mencakup masalah fungsi, kategori, peranan sintaksis. Birbacara tentang tataran
sintaksis berarti kita berbicara tentang jabatan-jabatan kata dalam kalimat.
Seperti halnya kita sering mendengar istilah-istilah Subyek.Prediket, objek,
kata sifat, kata benda, kata keterangan, kalimat aktif, kalimat fasif, dan
lain-lain. Dalam kaitan ini
Verhaar membagi tataran sintaksis kepada tiga yaitu: Fungsi-fungsi sintaksis,
Kategori sintaksis, dan Peranan sintaksis.
- Fungsi-fungsi Sintaksis
Fungsi-fungsi sintakasis itu
biasanya terdiri dari unsur-unsur S,P,O,K yakni mencakup istilah Subjek,
Peredikat,Objek dan Keterangan. Dalam bahasa arab fungsi-fungsi sintaksis kita
kenal dengan istilah antara lain :
ﻤﻔﻌﻭﻞﻔﻳﻪ,ﻤﻔﻌﻭﻞﻤﻌﻪ,ﻤﻔﻌﻭﻞﻷﺠﺎﻪ,ﺧﺑﺭ,ﻤﺑﺘﺪﺃ,ﻧﺎﺋﺏﺍﻠﻓﺎﻋﻝ,ﻤﻓﻌﻮﻝﺑﻪ,ﻓﺎﻋﻝ
- Katagori Sintaksis
Katagori sebagai tataran di
bawah fungsi-fungsi sintaksis. Hal ini mencakup istilah-istilah kata benda
(nomina), kata kerja( verba), kata kata sifat( adjektiva), kata depan
(numeralia), dll
Menurt para ahli tatabahasa tradisional
berpendapat bahwa fungsi subjek harus di isi oleh kategori nomina, fungsi
predikat harus diisi oleh katagori verba, sedangkan fungsi objek harus di isi
oleh kategori nomina, dan fungsi keterangan harus selalu diisi noleh kategori
adverbia.
Dalam bahasa arab kita mengenal istilah istilah :ﺍﺴﻡ
(nomina), ﻓﻌﻝ (verba ), ﺤﺭﻑ(preposisi). Ketiganya disebut
jenis-jenis kalimat.
- Peranan Sintakasis
Peran dinilai sebagi tataran terendah dalam
sintaksisi. Hal ini mencakup istilah-istilah subjek dan objek atau pelaku dan
penderita, penerima, fasif atau aktif dan lain-lain. Dalam bahasa arab sejauh
pengamatan kami hal ini tidak ditemukan.[3]
C. Hubungan Tataran Sintaksis
Menurut Varhaar secara struktur sintaksis itu
terdiri dari Subjek(S), Predikat(p), Objek(O),dan Keterangan(K), yang kemudian
sering disingkat dengan SPOK. SPOK merupakan kotak-kotak kosong yang tidak
memiliki arti apa-apa karena kekosongannya. Kotak-kotak kosong itu akan di isi
oleh sesuatu yang berupa kategori dan peran. Untuk lebih jelasnya perhatikan
diagram berikut ini :
Fungsi
Sintaksis
Kategori
Sintaksis
Peran
Sintaksis
|
Subjek
|
Predikat
|
Objek
|
keterangan
|
|
D. Sintaksis Dalam Bahasa Arab
Seperti yang telah disinggung sebelumnya , bahwa pemgaturan antara kata
dalam kalimat, aatau antar kalimat dalam klausa atau wacana merupakan kajian
ilmu nahwu. Bahkan hubungan itu tidak hanya menimbulkan struktur dan makna
gramatikal saja, tetapi juga mempengaruhi bris
akhir msing-masing kata yang kemudian dikenal dengan
i’rab.
1. Fungsi-Fungsi Sintaksis Bahasa Arab.
sebagaimana
disebutkan sebelumnya bahwa fungsi sintaksis disibut juga dengan jabatan atau
fungsi kata dalam kalimat. Dalam bahasa arab, jabatan atau fungsi kata itu
diklasifikasikan sesuai dengan jenis i’rabnya. Adapun fungsi-fungsi sintaksis
dal am bahasa arab sesuai dengan jenis i’rabnya terbagi kepada
tiga;[4]
ﺍﻟﻤﺭﻔﻮﻋﺎﺖ.a
Secara singkat dapat dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan ﺍﻟﻤﺮﻓﻮﻋﺎﺖ
Adalah fungsi-fungsi sintaksis dalam bahasa arab dimana baris akhir setiap
fungsi-fungsi tersebut ber i’raf rafa’. Di antara fungsi-fungsi dimakasud
adalah sebagai berikut:
ﺇﺴﻡﻛﺎﻥ.1
ﺧﺑﺭﺇﻥ.2
3.ﺍﻠﻤﺒﺗﺩﺍ
4.ﺍﻠﺧﺑﺭ
ﺍﻠﻤﻧﺼﻭﺒﺎﺕ.b
Yang dimaksud dengan ﺍﻠﻤﻧﺼﻭﺒﺎﺕ adalah
fungsi-fungsi sintaksis dalam bhasa arab dimana baris akhir setiap
fungsi-fungsi tersebut ber I’rab Nashab. Fungsi-fungsi dimaksud adalah sebagai
berikut: 1
ﺧﺑﺭﻛﺎﻥ
ﺇﺴﻡﺇﻥ
ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﺑﻪ
ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﺍﻠﻤﻂﻠﻕ
ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﻷﺟﻠﻪ
ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﻤﻌﺔ
ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﻓﻳﻪ
ﺍﻠﺤﺎﻝ
ﺍﻠﺗﻤﻳﺯ
ﺍﻹﺴﺗﺛﻧﺎﺀ
c. ﺍﻠﻤﺠﺮﻮﺮﺍﺖ
Yang dimaksud
dengan ﺍﻠﻤﺠﺮﻮﺮﺍﺖ adalah fungsi fungsi sintaksis dalam bahasa
arab dimana baris akhir setiap fungsi tersebut berI’rab jar jenis jenis fungsi termaksud
adalah
ﺍﻠﻤﺠﺮﻮﺮﺑﺟﺭﺍﻠﺟﺭ.1
ﺍﻠﻤﺠﺮﻮﺮﺑﺎﻹﻀﺎﻓﺔ.2
d. ﺍﻠﺗﻮﺍﺑﻊ
Pada asalnya ﺍﻠﺗﻮﺍﺑﻊ
bukanlah termaksud fungsi fungsi sintaksis dalam bahasa arab, karena
posisinyadalam kalimat hnya mengikuti salah satu fungsi-fungsi sintakasis
tersebut di atas. Dengan demikian, dia tidak memiliki I’rab yang pasti, karena
sangat tergantung pada I’rabnya (Fungsi) yang diikutinya. Fungsi-fungsi yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
ﺍﻠﻧﻌﺖ.1
ﺍﻠﻌﻁﻑ.2
ﺍﻠﺗﻮﻜﻳﺩ.3
ﺍﻠﺑﺩﻝ.4
e. Model-model I’rab
Secara umum I’rab
terbagi menjadi tiga yaitu : [5]
- I’rab Al-Raf’u Ada Empat Macam :
- Al-Dhammah berada pada
Contoh :
ﺍﺴﻡﺍﻠﻤﻓﺮﺩ
|
ﺍﻠﻗﺭﺁﻦ ﻜﻼﻡ ﺍﻠﻠﻪ
|
ﺟﻤﻊﺍﻠﺘﻜﺴﻴﺮ
|
ﻫﻡ ﺭﺴﻞ ﺍﻠﻠﻪ
|
ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ
|
ﻫﻦﺍﻠﻤﻭﻤﻨﺎﺕﺼﺎﺪﻗﺎﺕ
|
ﻓﻌﻞﻤﺿﺎﺭﻉﻠﻡﻴﺘﺼﻝﺑﺷﻳﻰ
|
ﻴﻨﺰﻞﻤﻥﺍﻠﺴﻤﺎﺀﻤﺎﺀ
|
- Al-Waw berada pada :
Contoh :
ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ
|
ﻗﺩﺃﻓﻠﺢﺍﻠﻤﻭﻤﻧﻭﻦ
|
ﺃﺴﻤﺎﺀﺍﻟﺧﻤﺴﺔ
|
.....ﻤﻦﺣﻳﺙﺃﻤﺭﻫﻡﺃﺑﻭﻫﻡ
|
- Al- Alif berada pada:
Contoh :
ﺍﺴﻡﺍﻟﺗﺛﻧﻴﺔ
|
ﻫﺬﺍﻥﻜﺗﺎﺑﺎﻥ
|
- Al- Nun, Berada pada :
contoh :
ﺍﻷﻓﻌﺎﻝﺍﻟﺧﻤﺴﺔ
|
ﻴﻌﻟﻤﻭﻥﺍﻟﻧﺎﺱﺍﻟﺴﻬﺭ
|
- I’rab Al- Nasahb, Ada Empat Macam Yaitu :
1.
Al-Fathah,
berada pada :
Contoh :
ﺍﺴﻡﺍﻠﻤﻓﺮﺩ
|
ﺃﺭﺴﻝﺍﻟﻟﻪﺭﺴﻭﻝ
|
ﺟﻤﻊﺍﻠﺘﻜﺴﻴﺮ
|
ﻜﺭﻡﺍﻟﻟﻪﺍﻷﻧﺑﻴﺎﺀ
|
2.
Al-
Alif, berada pada :
Contoh :
ﺃﺴﻤﺎﺀﺍﻟﺧﻤﺴﺔ
|
ﺁﻭﻯﺇﻟﻴﻪﺃﺧﺎﻩ
|
3.
Al-
Kasrah, berada pada :
Contoh :
ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ
|
ﻻﺗﻧﻜﺤﻭﺍﺍﻟﻤﺷﺮﻜﺎﺖ
|
4.
Al-
Ya’, berada pada :
Contoh :
ﺍﺴﻡﺍﻟﺗﺛﻧﻴﺔ
|
ﺍﻜﺮﻢﺍﻟﻭﻟﺪﻭﺍﻟﺪﻴﻪ
|
ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ
|
ﻭﺒﺸﺮﺍﻟﻤﻭﻤﻨﻴﻦ
|
5.
Hazf
Nun, berada pada :
Contoh :
ﺍﻷﻓﻌﺎﻝﺍﻟﺧﻤﺴﺔ
|
ﺃﻦﺗﻗﻭﻟﻭﺍﻤﺎﻻﺗﻓﻌﻟﻭﻥ
|
- I’rab al- khafdh ada tiga yaitu :
1.
Al-Kasrah,
berada pada :
Contoh :
ﺍﺴﻡﺍﻠﻤﻓﺮﺩ
|
ﻫﺩﻯﻟﻟﻧﺎﺱ
|
ﺟﻤﻊﺍﻠﺘﻜﺴﻴﺮ
|
ﻷﺼﺤﺎﺏﺍﻟﺟﻧﺔ
|
ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ
|
ﻭﻗﻞﻟﻟﻤﻭﻤﻧﺎﺕ
|
2.
Al-Ya’
, berada pada :
Contoh :
ﺍﺴﻡﺍﻟﺗﺛﻧﻴﺔ
|
ﻤﺎﺃﻧﻓﻗﺗﻡﻤﻦﺨﻴﺮﻓﻟﻟﻭﺍﻟﺪﻴﻦ
|
ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ
|
ﻓﺎﻟﻧﺎﺮﻟﻟﻜﺎﻓﺮﻴﻦ
|
ﺃﺴﻤﺎﺀﺍﻟﺧﻤﺴﺔ
|
ﻭﻗﻝﻷﺨﻴﻙﺃﻧﻪﺣﺎﺿﺮ
|
3.
Al-Fathah,
berada pada :
Contoh :
ﺼﻴﻐﺔﺍﻟﻤﻧﺗﻬﻰﺍﻟﺠﻤﻭﻉ
|
ﻟﻟﺬﻱﺒﺒﻜﺔﻤﺒﺎﺭﻜﺎ
|
2.
Kategori Sintakasis Bahasa Arab
Kategori
sintaksis bahasa arab dibagi kepada tiga, yaitu isim(nomina), fi’il(verba), dan
huruf(preposisi). Ketiganya disebut dengan ﺍﻘﺴﺎﻡﺍﻟﻜﻟﻤﺔ
jenis-jenis kalimat.
Dapat
dipastikan, bahwa semua fungsi sintaksis bahasa arab diatas adalah berkategori
isim. Namun demikian, sering juga ditemukan yang berkategori fi’il, tetapi hal
ini sudah berbentuk jumlah.
3.hubungan tataran sintaksis
bahasa arab
Hubungan
sintaksis bahasa arab melahirkan apa yang dikenal dengan jumlah. Dan jumlah ini
dapat dibagi kepada dua:
ﺍﻟﺠﻤﻟﺔ ﺍﻹﺴﻤﻴﺔ
ﺍﻟﺠﻤﻟﺔﺍﻟﻔﻌﻟﻴﺔ
Sementara itu, ada juga yang
disebut dengan semi jumlah atau ﺸﺑﮫﺍﻟﺠﻤﻟﺔ
secara sederhana, yang dimaksud dengan jumlah ismiah
adalah kalamat yang dimulai dengan kata isim. Denga kata lain, kalimat yang
terdiri dari mubtada’ dan khabar.
Sebaliknya,yang dimaksu dengan jumlah
fi’liah ialah setiap kalimat yanga di mulai dengan kata Fi’il atau dengan kata
lain setiap kalimat yang tersusun deri Fi’il dan Fa’il. Sementara sybhul jumlah
adalah kalimat yang tersusun dari jar + majrurr dan dzhorof + mudhafun ila’ih.
Jadi dapat dipastikan bahwa hal yang pokok dalam sebuah kalimat bahasa arab
adalah Mubtada’ dan Fi’il. Sementara itu kalau ada mubtada’ pasti ada khabar,
demikian juga pada Fi’il, juka fi’ilnya ada maka pasti terdapat Fa’il.[6]
KESIMPULAN
Kata sintaksis berasal dari bahasa yunani ”san” dengan ”tattein”yang artinya
menempatkan . Jadi kata sintaaksis secara etimologis berarti mnempatkan
bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.
Kata sintaksis dalam bahasa indonesia merupakan kata serapan dari bahasa belanda,
syntaxis. Inggris : syntax.
Dalam bahasa arab, pengaturan antar kata dalam
kalimat atau antar kaliamat dalam klausa atau wacana merupakan kajian ilmu
Nahwu. Bahkan hubungan itu tidak hanya menimbulkan makna gramatikal, tetapi
juga mempengaruhi baris akhir masing-masinga kata yang kemudian disebut dengan
I’rab.
DAFTAR
PUSTAKA
- Mansoer pateda, Linguiustek (
sebuah pengantar ), Angkasa, Bandung,
- Sahkholid, Pengantar Linguistik
( analisis teori-teori linguistik umum
dalam bahasa arab), Nara Press, Medan, 2006
- Abdul chaer, lunguistik umum,
rineka cipta, jakarta, 1994
bismillah...
BalasHapusisinya lumayan membantu..hanya saja, untuk pengeditannya terlalu banyak kesalahan penulisan yang terlewat, ditakutkan maksud yang disampaikan penulis, salah tertangap oleh pembaca hanya karena slah penulisan..
lanjutkan dan terus berkarya akh....