Minggu, 27 November 2011

“Tahun Baru Islam Momen Untuk Kebangkitan Kehidupan”


Assalamu’alaikum wr.wb

Puji sukur kita kehadirat Allah SWT, dimana Allah pada saat ini, sampai hitungan detik ini Allah tidak putus-putunya dan henti-hentinya melimpahkan Nikmatnya kepada kita, yakni berupa Nikmat Kesehatan, kesempatan dan keimanan dan keislaman sehingga kita dapat berkumpul dengan suatu wadah Dakwah islamiyah yang merupakan suatu jalan untuk mencapai jalan ridhonya Allah SWT. Dan dapat merasakan Tahun baru islam 1 Muharam 1433 H ini.
Kemudian selawat dan beriringan salam kepada Rasulullah yang telah menyalamtkan kita dari jurang kebatilan kehinaan sehingga kepada dapat merasakan indahnya  kebaikan dan kebahagian. Oleh karena itulah pantaslah kita untuk selalu mengikuti sunnah-sunnah yang telah beliau berikan kepada kita.

Adapun judul artikel saya adalah “Tahun baru Islam Momen untuk kebangkitan Khidupan”

Hari ini tepat tanggal 1 Muharam 1433 H, selayaknya kita pantas untuk mensyukuri dan memuhasabah diri, dari apa yang telah kita lakukan di dalam sendi-sendi kehidupan pana ini yang telah kita lewati. Kalau kita merujuk kepada sejarah Tahun baru hijriyah mengingatkan kepada kejadian spektakuler dalam sejarah Islam, yakni peristiwa “ hijrah” Hijrah secara harfiah artinya perpindahan dari satu negeri ke negeri yang lain atau perubahan lokasi dari titik tertentu ke titik yang lain. Secara historis, hijrah adalah peristiwa nabi besar Muhammad s.a.w. dan para sahabatnya darikota Makkah menuju kota Yathrib, yang kemudian disebut al – Madinah al – Munawwarah.

Tahun baru hijriyah mulai diberlakukan pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Sistem penanggalan Islam itu tidak mengambil nama “ Tahun Muhammad ” atau “ Tahun Umar ”. Artinya, tidak mengandung unsur pemujaan seseorang atau penonjolan personifikasi. Tidak seperti tahun Masehi yang diambil dari gelar Nabi Isa a.s., Al – Masih ( Arab ) atau Messiah ( Ibrani )

            Tidak juga seperti penanggalan Bangsa Jepang, Tahun Samura, yang mengandung unsure pemujaan terhadap Amaterasu O Mi Kami ( dewa matahari ) yang diproklamasikan berlakunya untuk mengabadikan kaisar pertama yang dianggap keturunan dewa matahari, yakni Jimmu Tenno ( naik tahta 11 februari 660 M yang dijadikan awal tahun perhitungan Tahun Samura )

            Atau penanggalan Tahun Saka bagi suku Jawa yang berasal dari Raja Aji Saka. Menurut dongeng dan mitos, Aji Saka diyakini sebagai raja keturunan dewa yang datang dari India untuk menetap di tanah Jawa.

            Dengan momen tahun baru ini mari kita bangun dan bangkitkan kualitas kehidupan kita¸dengan mulai meningkatkan kualitas keiman kita kepada allah, sebagaimana Allah Berfirman dalam AL-Qur’an  Surah Al-Baqarah :5


5. mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung[19]. Ialah orang-orang yang mendapat apa-apa yang dimohonkannya kepada Allah sesudah mengusahakannya.

Karena dengan kualitas keiman kita baik kepada allah maka kita akan mendapat petunjuk dari Allah dan termasuk kedalam golongan orang-orang yang beruntung.

Selain dari keimanan kita yang harus kita tingkatkan ada hal yang ini tak kalah penting yakni
            Seperti memaknai hikmah hijrah sebagai bentuk upaya membangun gerakan dan perlawanan terhadap kedzaliman dan memaknai upaya revolusioner Baginda Rasul mendobrak tatanan bobrok kaum elit penguasa kapitalis Mekkah.

            Hijrah adalah bagian dari strategi untuk mengembangkan perlawanan dengan membangun basis kekuatan, membina kader, merangkul dan membentuk aliansi strategis serta berjuang secara bertahap, konsisten dan komitmen memberangus sistem yang korup, jahil, dan dzalim yang status quo di Mekkah dan Jazirah Arab pada saat itu.

            Jika ini diletakkan pada konteks sekarang, maka kita akan  sangat-sangat luar biasanya bahkan menjadi suatu gebrakan besar untuk menyongsong kehidupan yang layak dan ini juga akan menjadi suatu momen untuk memulihkan kehidupan kita dan juga untuk mempersiapkan kehidupan yang akan datang

يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَ لْتَنْظُرْ نَفْسٌ ما قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَ اتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ   خَبيرٌ بِما تَعْمَلُونَ

                18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.


Cukup sekian yang dapat saya sampaikan lebih dan kurang saya mohon diberi kemaafan

Assalamu’alaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar