Jumat, 02 Desember 2011

Sintaksis dalam Bahasa Arab


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah
Dalam bahasa arab, pengaturan antar kata dalam kalimat atau antar kaliamat dalam klausa atau wacana merupakan kajian ilmu Nahwu. Bahkan hubungan itu tidak hanya menimbulkan makna gramatikal, tetapi juga mempengaruhi baris akhir masing-masing kata yang kemudian disebut dengan I’rab.
            Keanekaragaman struktur bahasa dan unsur-unsur kebahasaan merupakan sesuatu yang sanagat kompkek dan sulit dipahami. Namun, hal itu merupakan kebutuhan ilmiah dibidang lunguistik. Hasila yang dicapai sangat bermanfaat terutama dalam menyusun kamus bahasa.
B. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan ini ialah untuk memenuhi tugas yang dipercayakan oleh dosen pembimbing kepada kami, selanjudnya tujuanya pembahasan ini juga agar kita mengetahui tentang linguistik arab khususnya tentang Sintaksis ,serta berupa perubahan dan keterangan pada pembahasan tersebut
C. Metode Penulisan
Makalah ini ditulis dalam tiga bab, Bab pertama berisi pendahuluan, kemudian Bab kedua berisi pembahasan yang dibahas yakni Sintaksis umum dan arab , dan selanjudnya pada Bab ke tiga berisi kesimpulan sekaligus penutup dari pembahasan

















BAB II
PEMBAHASAN

                                    
A. Defenisi Sintaksis

Kata sintaksis berasal dari bahasa yunani  ”san” dengan ”tattein”yang artinya menempatkan . Jadi kata sintaaksis secara etimologis berarti mnempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.
Kata sintaksis dalam bahasa indonesia merupakan kata serapan dari bahasa belanda, syntaxis. Inggris : syntax.
            Pada tahun 1981, Ramlan mengatakan sintaksis adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk-beluk wacana, kalimat, klausa dan frase.
Ramlan mngatakan  kalimat adalah satuan aramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik.[1] Sintaksis merupakan salah satu unsur kebahasaan yang sangat komplek setap bhasa memiliki struktur kebahasaan masing-masing. Dengan demikian, struktur masing-masing bshasa akan berbeda. Perbedaan itu antara lain adalah pola struktur fonologi, morpologi dan sintaksis.
Dalam bahasa arab, pengaturan antar kata dalam kalimat atau antar kaliamat dalam klausa atau wacana merupakan kajian ilmu Nahwu. Bahkan hubungan itu tidak hanya menimbulkan makna gramatikal, tetapi juga mempengaruhi baris akhir masing-masinga kata yang kemudian disebut dengan I’rab.[2]
            Keanekaragaman struktur bahasa dan unsur-unsur kebahasaan merupakan sesuatu yang sanagat kompkek dan sulit dipahami. Namun, hal itu merupakan kebutuhan ilmiah dibidang lunguistik. Hasila yang dicapai sangat bermanfaat terutama dalam menyusun kamus bahasa.

B. Tataran Sintaksis Secara Umum
Dalam pembahasan sintaksis yang biasa dibicarakan tataran sintaksis yang mencakup masalah fungsi, kategori, peranan sintaksis. Birbacara tentang tataran sintaksis berarti kita berbicara tentang jabatan-jabatan kata dalam kalimat. Seperti halnya kita sering mendengar istilah-istilah Subyek.Prediket, objek, kata sifat, kata benda, kata keterangan, kalimat aktif, kalimat fasif, dan lain-lain. Dalam kaitan ini Verhaar membagi tataran sintaksis kepada tiga yaitu: Fungsi-fungsi sintaksis, Kategori sintaksis, dan Peranan sintaksis.
  1. Fungsi-fungsi Sintaksis
Fungsi-fungsi sintakasis itu biasanya terdiri dari unsur-unsur S,P,O,K yakni mencakup istilah Subjek, Peredikat,Objek dan Keterangan. Dalam bahasa arab fungsi-fungsi sintaksis kita kenal dengan istilah antara lain :
ﻤﻔﻌﻭﻞﻔﻳﻪ,ﻤﻔﻌﻭﻞﻤﻌﻪ,ﻤﻔﻌﻭﻞﻷﺠﺎﻪ,ﺧﺑﺭ,ﻤﺑﺘﺪﺃ,ﻧﺎﺋﺏﺍﻠﻓﺎﻋﻝ,ﻤﻓﻌﻮﻝﺑﻪ,ﻓﺎﻋﻝ


  1. Katagori Sintaksis
Katagori sebagai tataran di bawah fungsi-fungsi sintaksis. Hal ini mencakup istilah-istilah kata benda (nomina), kata kerja( verba), kata kata sifat( adjektiva), kata depan (numeralia), dll
Menurt para ahli tatabahasa tradisional berpendapat bahwa fungsi subjek harus di isi oleh kategori nomina, fungsi predikat harus diisi oleh katagori verba, sedangkan fungsi objek harus di isi oleh kategori nomina, dan fungsi keterangan harus selalu diisi noleh kategori adverbia.
Dalam bahasa arab kita mengenal istilah istilah :ﺍﺴﻡ (nomina), ﻓﻌﻝ (verba ), ﺤﺭﻑ(preposisi). Ketiganya disebut jenis-jenis kalimat.
  1. Peranan Sintakasis
Peran dinilai sebagi tataran terendah dalam sintaksisi. Hal ini mencakup istilah-istilah subjek dan objek atau pelaku dan penderita, penerima, fasif atau aktif dan lain-lain. Dalam bahasa arab sejauh pengamatan kami hal ini tidak ditemukan.[3]

C. Hubungan Tataran Sintaksis

Menurut Varhaar secara struktur sintaksis itu terdiri dari Subjek(S), Predikat(p), Objek(O),dan Keterangan(K), yang kemudian sering disingkat dengan SPOK. SPOK merupakan kotak-kotak kosong yang tidak memiliki arti apa-apa karena kekosongannya. Kotak-kotak kosong itu akan di isi oleh sesuatu yang berupa kategori dan peran. Untuk lebih jelasnya perhatikan diagram berikut ini :

Fungsi
Sintaksis

Kategori
Sintaksis

Peran
Sintaksis
Subjek
Predikat
Objek
keterangan


D. Sintaksis Dalam Bahasa Arab
Seperti yang telah disinggung sebelumnya , bahwa pemgaturan antara kata dalam kalimat, aatau antar kalimat dalam klausa atau wacana merupakan kajian ilmu nahwu. Bahkan hubungan itu tidak hanya menimbulkan struktur dan makna gramatikal saja, tetapi juga mempengaruhi bris akhir msing-masing kata yang kemudian dikenal dengan i’rab.

1. Fungsi-Fungsi Sintaksis Bahasa Arab.
sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa fungsi sintaksis disibut juga dengan jabatan atau fungsi kata dalam kalimat. Dalam bahasa arab, jabatan atau fungsi kata itu diklasifikasikan sesuai dengan jenis i’rabnya. Adapun fungsi-fungsi sintaksis dal am bahasa arab sesuai dengan jenis i’rabnya terbagi kepada tiga;[4]
ﺍﻟﻤﺭﻔﻮﻋﺎﺖ.a 

Secara singkat dapat dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan ﺍﻟﻤﺮﻓﻮﻋﺎﺖ

Adalah fungsi-fungsi sintaksis dalam bahasa arab dimana baris akhir setiap fungsi-fungsi tersebut ber i’raf rafa’. Di antara fungsi-fungsi dimakasud adalah sebagai berikut:
ﺇﺴﻡﻛﺎﻥ.1
ﺧﺑﺭﺇﻥ.2
3.ﺍﻠﻤﺒﺗﺩﺍ
4.ﺍﻠﺧﺑﺭ
 ﺍﻠﻤﻧﺼﻭﺒﺎﺕ.b 
Yang dimaksud dengan ﺍﻠﻤﻧﺼﻭﺒﺎﺕ adalah fungsi-fungsi sintaksis dalam bhasa arab dimana baris akhir setiap fungsi-fungsi tersebut ber I’rab Nashab. Fungsi-fungsi dimaksud adalah sebagai berikut: 1
ﺧﺑﺭﻛﺎﻥ
ﺇﺴﻡﺇﻥ
ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﺑﻪ
ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﺍﻠﻤﻂﻠﻕ
ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﻷﺟﻠﻪ
ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﻤﻌﺔ
ﺍﻠﻤﻓﻌﻭﻝﻓﻳﻪ
ﺍﻠﺤﺎﻝ
ﺍﻠﺗﻤﻳﺯ
ﺍﻹﺴﺗﺛﻧﺎﺀ
c. ﺍﻠﻤﺠﺮﻮﺮﺍﺖ
Yang dimaksud dengan   ﺍﻠﻤﺠﺮﻮﺮﺍﺖ  adalah fungsi fungsi sintaksis dalam bahasa arab dimana baris akhir setiap fungsi tersebut berI’rab jar jenis jenis fungsi termaksud adalah
ﺍﻠﻤﺠﺮﻮﺮﺑﺟﺭﺍﻠﺟﺭ.1
ﺍﻠﻤﺠﺮﻮﺮﺑﺎﻹﻀﺎﻓﺔ.2
d. ﺍﻠﺗﻮﺍﺑﻊ
Pada asalnya ﺍﻠﺗﻮﺍﺑﻊ bukanlah termaksud fungsi fungsi sintaksis dalam bahasa arab, karena posisinyadalam kalimat hnya mengikuti salah satu fungsi-fungsi sintakasis tersebut di atas. Dengan demikian, dia tidak memiliki I’rab yang pasti, karena sangat tergantung pada I’rabnya (Fungsi) yang diikutinya. Fungsi-fungsi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
ﺍﻠﻧﻌﺖ.1
ﺍﻠﻌﻁﻑ.2
ﺍﻠﺗﻮﻜﻳﺩ.3
ﺍﻠﺑﺩﻝ.4

e. Model-model I’rab
 Secara umum I’rab terbagi menjadi tiga yaitu : [5]

    1. I’rab Al-Raf’u Ada Empat Macam :
  1. Al-Dhammah berada pada
Contoh :
ﺍﺴﻡﺍﻠﻤﻓﺮﺩ
ﺍﻠﻗﺭﺁﻦ ﻜﻼﻡ ﺍﻠﻠﻪ
ﺟﻤﻊﺍﻠﺘﻜﺴﻴﺮ
ﻫﻡ ﺭﺴﻞ ﺍﻠﻠﻪ
ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ
ﻫﻦﺍﻠﻤﻭﻤﻨﺎﺕﺼﺎﺪﻗﺎﺕ
ﻓﻌﻞﻤﺿﺎﺭﻉﻠﻡﻴﺘﺼﻝﺑﺷﻳﻰ
ﻴﻨﺰﻞﻤﻥﺍﻠﺴﻤﺎﺀﻤﺎﺀ

  1. Al-Waw berada pada :
Contoh :
ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ
ﻗﺩﺃﻓﻠﺢﺍﻠﻤﻭﻤﻧﻭﻦ
ﺃﺴﻤﺎﺀﺍﻟﺧﻤﺴﺔ
.....ﻤﻦﺣﻳﺙﺃﻤﺭﻫﻡﺃﺑﻭﻫﻡ


  1. Al- Alif berada pada:
Contoh :
ﺍﺴﻡﺍﻟﺗﺛﻧﻴﺔ
ﻫﺬﺍﻥﻜﺗﺎﺑﺎﻥ


  1. Al- Nun, Berada pada :
 contoh :
ﺍﻷﻓﻌﺎﻝﺍﻟﺧﻤﺴﺔ
ﻴﻌﻟﻤﻭﻥﺍﻟﻧﺎﺱﺍﻟﺴﻬﺭ

    1. I’rab Al- Nasahb, Ada Empat Macam Yaitu :
1.      Al-Fathah, berada pada :
Contoh :
ﺍﺴﻡﺍﻠﻤﻓﺮﺩ
ﺃﺭﺴﻝﺍﻟﻟﻪﺭﺴﻭﻝ
ﺟﻤﻊﺍﻠﺘﻜﺴﻴﺮ
ﻜﺭﻡﺍﻟﻟﻪﺍﻷﻧﺑﻴﺎﺀ

2.      Al- Alif, berada pada :
Contoh :
ﺃﺴﻤﺎﺀﺍﻟﺧﻤﺴﺔ
ﺁﻭﻯﺇﻟﻴﻪﺃﺧﺎﻩ

3.      Al- Kasrah, berada pada :
Contoh :
ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ
ﻻﺗﻧﻜﺤﻭﺍﺍﻟﻤﺷﺮﻜﺎﺖ

4.      Al- Ya’, berada pada :
Contoh :
ﺍﺴﻡﺍﻟﺗﺛﻧﻴﺔ
ﺍﻜﺮﻢﺍﻟﻭﻟﺪﻭﺍﻟﺪﻴﻪ
ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ
ﻭﺒﺸﺮﺍﻟﻤﻭﻤﻨﻴﻦ

5.      Hazf Nun, berada pada :
Contoh :
ﺍﻷﻓﻌﺎﻝﺍﻟﺧﻤﺴﺔ
ﺃﻦﺗﻗﻭﻟﻭﺍﻤﺎﻻﺗﻓﻌﻟﻭﻥ

    1. I’rab al- khafdh ada tiga yaitu :
1.      Al-Kasrah, berada pada :
Contoh :
ﺍﺴﻡﺍﻠﻤﻓﺮﺩ
ﻫﺩﻯﻟﻟﻧﺎﺱ
ﺟﻤﻊﺍﻠﺘﻜﺴﻴﺮ
ﻷﺼﺤﺎﺏﺍﻟﺟﻧﺔ
ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ
ﻭﻗﻞﻟﻟﻤﻭﻤﻧﺎﺕ



2.      Al-Ya’ , berada pada :
Contoh :
ﺍﺴﻡﺍﻟﺗﺛﻧﻴﺔ
ﻤﺎﺃﻧﻓﻗﺗﻡﻤﻦﺨﻴﺮﻓﻟﻟﻭﺍﻟﺪﻴﻦ
ﺟﻤﻊﺍﻠﻤﯝﻧﺙﺍﻠﺴﺎﻠﻡ
ﻓﺎﻟﻧﺎﺮﻟﻟﻜﺎﻓﺮﻴﻦ
ﺃﺴﻤﺎﺀﺍﻟﺧﻤﺴﺔ
ﻭﻗﻝﻷﺨﻴﻙﺃﻧﻪﺣﺎﺿﺮ


3.      Al-Fathah, berada pada :
Contoh :
ﺼﻴﻐﺔﺍﻟﻤﻧﺗﻬﻰﺍﻟﺠﻤﻭﻉ
ﻟﻟﺬﻱﺒﺒﻜﺔﻤﺒﺎﺭﻜﺎ


2.                  Kategori Sintakasis Bahasa Arab
Kategori sintaksis bahasa arab dibagi kepada tiga, yaitu isim(nomina), fi’il(verba), dan huruf(preposisi). Ketiganya disebut dengan ﺍﻘﺴﺎﻡﺍﻟﻜﻟﻤﺔ jenis-jenis kalimat.
            Dapat dipastikan, bahwa semua fungsi sintaksis bahasa arab diatas adalah berkategori isim. Namun demikian, sering juga ditemukan yang berkategori fi’il, tetapi hal ini sudah berbentuk jumlah.
3.hubungan tataran sintaksis bahasa arab
            Hubungan sintaksis bahasa arab melahirkan apa yang dikenal dengan jumlah. Dan jumlah ini dapat dibagi kepada dua:
 ﺍﻟﺠﻤﻟﺔ ﺍﻹﺴﻤﻴﺔ    
ﺍﻟﺠﻤﻟﺔﺍﻟﻔﻌﻟﻴﺔ
Sementara itu, ada juga yang disebut dengan semi jumlah atau ﺸﺑﮫﺍﻟﺠﻤﻟﺔ
            secara  sederhana, yang dimaksud dengan jumlah ismiah adalah kalamat yang dimulai dengan kata isim. Denga kata lain, kalimat yang terdiri dari mubtada’ dan khabar.
Sebaliknya,yang dimaksu dengan jumlah fi’liah ialah setiap kalimat yanga di mulai dengan kata Fi’il atau dengan kata lain setiap kalimat yang tersusun deri Fi’il dan Fa’il. Sementara sybhul jumlah adalah kalimat yang tersusun dari jar + majrurr dan dzhorof + mudhafun ila’ih. Jadi dapat dipastikan bahwa hal yang pokok dalam sebuah kalimat bahasa arab adalah Mubtada’ dan Fi’il. Sementara itu kalau ada mubtada’ pasti ada khabar, demikian juga pada Fi’il, juka fi’ilnya ada maka pasti terdapat Fa’il.[6]



KESIMPULAN


Kata sintaksis berasal dari bahasa yunani  ”san” dengan ”tattein”yang artinya menempatkan . Jadi kata sintaaksis secara etimologis berarti mnempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.
Kata sintaksis dalam bahasa indonesia merupakan kata serapan dari bahasa belanda, syntaxis. Inggris : syntax.

Dalam bahasa arab, pengaturan antar kata dalam kalimat atau antar kaliamat dalam klausa atau wacana merupakan kajian ilmu Nahwu. Bahkan hubungan itu tidak hanya menimbulkan makna gramatikal, tetapi juga mempengaruhi baris akhir masing-masinga kata yang kemudian disebut dengan I’rab.


DAFTAR PUSTAKA

- Mansoer pateda, Linguiustek ( sebuah pengantar ), Angkasa, Bandung,

- Sahkholid, Pengantar Linguistik ( analisis teori-teori  linguistik umum dalam bahasa arab), Nara Press, Medan, 2006

- Abdul chaer, lunguistik umum, rineka cipta, jakarta, 1994



[1] Mansoer pateda, Linguiustek ( sebuah pengantar ), Angkasa, Bandung, h.85
[2] Sahkholid, Pengantar Linguistik ( analisis teori-teori  linguistik umum dalam bahasa arab), Nara Press, Medan, 2006, h. 124
[3] Ibid, Sahkholid,h.125
[4] Sahkholid, h.129
[5] Sahkholid, h.131
[6] Sahkholid, h. 134

1 komentar:

  1. bismillah...

    isinya lumayan membantu..hanya saja, untuk pengeditannya terlalu banyak kesalahan penulisan yang terlewat, ditakutkan maksud yang disampaikan penulis, salah tertangap oleh pembaca hanya karena slah penulisan..

    lanjutkan dan terus berkarya akh....

    BalasHapus